kaki ku tertahan, jiwaku berontak ingin terbang
masih terdampar ku di pulau seberang
ku termenung, teringat semua yang telah terjadi
meratapi kembali sembari mencari solusi
kapan, kapan, dan kapan
selau ku bertanya kepada sang tuhan
ya, karena dida yang memberiku kehidupan
tapi ada daya, jawaban pun tak kunjung di berikan
"ku tuliskan surat ini hanya untuk engkau tuhan, agar
engkau mengerti dan segera memberiku jawaban"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar