Minggu, 27 Februari 2011

waktu, aku dan kamu

aku menunggu mu, tanpa balutan ragu
realita di depan ku, ku biarkan berlalu
berlalu dan terbang bersama debu 

ku titipkan rindu ku pada lembaran daun
dan ketika ia gugur esok
aku ingin kau menyapu lembaran daun itu

aku dan kamu adalah rasa
kamu dan aku bagaikan kata
yang mesra dan akan terus bersama

aku menunggu mu, karena
aku yakin mampu mendapatkan mu,
menunggu mu, tak sedikit pun membuang waktu ku

Sabtu, 12 Februari 2011

#101

"jangan pernah biarkan PSS berjuang sendirian" (El-Rachman Fayzal Abdullah)
 
jum'at 12 Februari 2010, mungkin itu bisa menjadi salah satu hari tak terlupakan di dalam hidup saya selama saya menjadi suporter sepak bola esok . yah lumayan, bisa buat cerita kepada anak dan istri saya esok ketika saya sudah menikah .. hehehe
'Derby Yogyakarta'  banyak yang menyebutnya begitu . pertandingan adu gengsi antara PSIM Yogyakarta vs PSS Sleman . di sini saya bertindak sebagai suporter PSS Sleman :) sejak malam saya sulit sekali tidur, tak sabar menanti hari esok lalu bertandang ke markas tim lawan menyaksikan dewa-dewa lapangan hijau mengolah si kulit bundar . pagi berlalu siang menghantam . gelisah tak kunjung juga reda, kali ini menanti kawan saya yang tak kunjung datang ke rumah untuk menjemput saya lalu bersama-sama pergi ke stadion . akhirnya, datang juga kawan saya, perasaan sedikit lega . setelah siap semuanya, segera saya berangkat menuju rumah kawan saya yang lain, karena di sana kawan-kawan yang lain sudah menunggu .hujan rintik-rintik menemani perjalanan saya yang tidak pelan . tepat pukul setengah tiga, hujan sudah reda . saat yang di tunggu tiba juga, berbondong-bondong hampir seribu orang menuju stadion Mandala Krida . sekitar pukul tiga  saya dan seribuan orang yang lain sudah menginjakkan kaki di tengah kota Yogyakarta, tetapi tempat pemberhentian kami idak langsung di sadion . ya, semua motor di taruh di markas brimiob yang tak jauh dari stadion, itu himbauan dari pihak kepolisisan . dan terpaksa kami berjalan dari markas brimob menuju stadion . tak apa, selalu ada hal tak terduga di setiap pertandingan tandang . sepanjang perjalanan, tak henti-hentinya nyanyian untuk tim kebanggaan berkumandang "PSS PSS, kami di sini PSS" "PSS PSS, kami di sini PSS" dan masih banyak nyanyian yang lain . sekitar dua puluh menit kemudian saya sudah berada di dalam stadion . pertandingan sudah di mulai, PSS Sleman full team, lengkap dengan tiga legiun asing yang baru saja di rekrutnyadi putaran kedua kompetisi .tak henti-hentinya kami bernyanyi untuk tim kebanggaan, sesekali ada lemparan batu dari suporter lawan, tapi itu semua tak menyurutkan semangat kami . babak pertama usai, tim kami tertinggal 1-0 sementara . beberapa menit babak kedua berjalan, tim kami berhasil menyamakan kedudukan . kami semua bersorak gembira, berjingkrak dan berteriak bersama-sama di iringi dengan lemparan batu dari suporter lawan ke arah kami . sekitar lima bels menit pertandingan berjalan, pemain kami di lempar batu oleh suporter tim lawan saat ia hendak melakukan lemparan ke dalam, ia pun tersungkur di tengah lapangan . polisi yag melihat langsung meresponnya dengan menembakkan gas air mata ke arah suporter lawan di tribun timur, sementara saya dan yang lain hanya melihat dari tribun utara . saya juga tidak tahu kenapa polisi begitu agresifnya, tidak seperti pertandingan lainnya . seketika suporter lawan pun berhamburan berbondong bondong mencari air untuk membasuh mukanya . dan pertandingan pun di hentian, yang paling pertandingan tersebut juga harus di tunda . belum berhenti sampai di situ, para suporter lawan masuk ke dalam lapangan lalu melempari kami semua dengan batu . bukan hanya dari dalam stadion, dari luar stadion pun juga begitu, batu dan botol minuman di lemparkan ke arah kami . fuck !! sementara kami di larang embalas oleh petugas polisi yang berjaga di depan kami . sial . tertahan hampir sekitar empat jam di dalam stadion karena ulah suporter tuan rumah . sekitar pukul sepuluh malam, saya sudah bisa keluar dari stadion, tidak dengan berjalan kaki lalu mengambil motor di markas brimob, tapi dengan menumpang beberapa truk polisi dari polres sleman . suporter lawan masih mengamuk akibat ulah polisi di dalam stadion tadi ternyata di sekitar stadion Mandala Krida . teramat sangat sial sekali, dan saya pun dengan seribuan suporter yang lain taddi di turunkan di polres sleman . pengalaman yang tak terlupakan . sejak saat itu saya tidak kapok mendukung tim kebanggaan saya di kandang lawan, justru semakin bersemangat .  


             "selalu ada cerita sehabis pulang dari berkunjung ke kandang lawan"

Sabtu, 05 Februari 2011

surat untuk tuhan

kaki ku tertahan, jiwaku berontak ingin terbang
masih terdampar ku di pulau seberang
ku termenung, teringat semua yang telah terjadi
meratapi kembali sembari mencari solusi

kapan, kapan, dan kapan
selau ku bertanya kepada sang tuhan
ya, karena dida yang memberiku kehidupan
tapi ada daya, jawaban pun tak kunjung di berikan

"ku tuliskan surat ini hanya untuk engkau tuhan, agar
 engkau mengerti dan segera memberiku jawaban"

menghalau rindu

saat itu ku coba menaklukan rindu
tetapi galau selalu menghalangiku
galau yang sebenarnya mudah terlahau
dan seketika menawarkan atau
ku termenung masuk ke dalam lamunanku
teringat semua kisah yang terlah berlalu
sederhana sekali, terhapus semua galauku
terbayar lunas semua rinduku
tanpa perlu memungut atau

"memilih itu pekerjaan yang sangat sulit, bahkan
 tidak memilih pun juga merupakan suatu pilihan"

aku dan kamu

aku teringatmu, lalu rindu mneyerangku . rinduku merindumu, galaumu meghantamku
ku pungut dndam, ku tata kembali kebencian, ku bakar semua dengan senyum keindahan
bersama cerita, dan rasa  yang sederhana, entah ada batasnya
ku simpan kau dalam kata, juga canda tawa, ada pula nyanyian suka maupun duka
pucak masih teramat tinggi, mustahil tercapai bla kaki tak mendaki
kembali ku berlari, walau kaki tertanam belati
melangkah dengan pasti, menata hati lalu bangkit kembali




                     : Engkau campur-baur dan sering kali kabur, namun aku mencatatmu,
                           untuk rindu dan lalu ku coba meluapkanmu ~ Taufiq Ismail :